TEMMO KERRONG KOMUNITAS PUBLIC SPEAKING UTM

                   

Anizziyat Amrullah 

Bermula dari inisiatif dan keinginan untuk bertemu meluapkan rasa rindu keluarga besar di komunitas Public Speaking Universitas Trunojoyo Madura. Penentuan tanggal disepakati bersama, tinggal aksi siap dilaksanakan penuh bahagia. 29 dan 30 Agustus 2020 dipilih karena mungkin momen yang tepat untuk dapat bertemu lagi setelah hampir kurang lebih 3 bulanan kita terpisah jarak dan tempat. Hanya bisa mengandalkan media sosial untuk saling tegur sapa dan rapat. Tak banyak agenda dan acara, karena memang tujuannya hanya untuk bersua kembali untuk melampiaskan rasa rindu sesama keluarga besar. Bertempat di rumah pembina kak Taufik Hidayah, S.Ikom timur kampus UTM dan juga dengan imbauan ketat protokoler kesehatan memakai masker.

29 AGUSTUS 2020 RINDU TERBALASKAN DENGAN RIUH MASAK-MASAKNYA

Sabtu (29/08/20) hari pertama berlangsung temmo kerrong keluarga besar. Mulai dari tegur sapa, salaman, bercanda, dan mempersiapkan segala sesuatunya dari tikar, perlengkapan masak dan lain sebagainya. Raut keceriaan dan senyum sumringah anggotapun berseri bersama. Saling membahu dan membantu membawa barang-barang ke tempat (rumah pembina). Mengandalkan sepeda motor masing-masing anggota untuk mengantar ke tempat. Meskipun cuaca panas menyengat tak menghalangi semangat anggota untuk terus mengendarai belalang tempurnya.

Tiba di tempat, rehat sejenak sekaligus berteduh di dalam rumahnya pembina. Topik pembicaraanpun mulai terlantunkan dari satu anggota ke anggota lain. Kembali tawa senda gurau terlukiskan dari wajah mereka. Bercerita masa pandemi di daerah masing-masing anggota sampai keinginan untuk kembali ke kehidupan normal seperti biasanya.

Menjelang sore, agendapun terlaksana, anggota perempuan meyiapkan bahan dan alat untuk masak-masak. Sedangkan anggota laki-laki membantu mengeluarkan barang-barang masak yang berat sembari mengatur siasat untuk agenda malamnya. Riuh masak-masakpun terdengar dari masing-masing anggota yang sedang bekerja sambil bercerita dan bercanda. Motong bawang dengan tawa-tawa tipisnya, nusuk daging ayam buat sate dengan senyum semangatnya, menanak nasi dengan candaan riwehnya. Semua komplet menjadi bahan perasa cita masak yang lengkap. Azan Asar berkumandang, istirahat sejenak untuk melaksanakan kewajiban dan 30 menit setelahnya kembali melanjutkan kegiatan masak-masak. 

Menjelang azan Magrib, anggota pada pulang ke kos dan rumah masing-masing untuk mandi dan mempersiapkan agenda temmo kerrong malam harinya. Sampai azan Isya selesai semua anggota berkumpul termasuk para demisioner (alumni) untuk sama-sama merasakan hidangan yang murni dibuat dan diracik oleh anggota. Beralaskan nampan dengan hidangan nasi, lauk sate ayam, ayam goreng, tahu dan tempe goreng serta mi menjadi pelengkap sederhana dalam agenda temmo kerrong makan bersama. “Anggaplah makan bersamanya orang Arab” kata pembina. Sayangnya nasi dalam 4 nampan tidak habis karena sudah pada kekenyangan.

Berlanjut setelah menyantap pemanis dari makan-makan bersama tadi yaitu diskusi santuy tentang kesan dan pesan di Public Speaking serta persiapan open recruitment anggota baru yang langsung dipimpin pembina. Meskipun larut malam, lagi-lagi semangat anggota tak terbendungkan. Anggota dan demisioner saling sahut menyahut aktif guna memberikan pendapat. Hampir kurang lebih 2 jaman komunikasi interaktif berjalan hingga ada sedikit anggota yang sudah mengantuk. Akhirnya, diskusi santuypun diakhiri dan tentunya dengan catatan-catatan emas, ide brilian yang diberikan demisioner dan anggota lain untuk acara-acara Komunitas Public Speaking ke depan. 

Malam semakin larut, anggota perempuan sudah terlelap dalam tidurnya. Anggota laki-laki masih dengan keceriaannya bakar-bakar singkong dan ubi. Ada juga yang bermain gawai dan bermain kartu domino sembari nunggu cemilan siap disantap. Hingga pada akhirnya semua anggotapun terlelap dalam tidur

30 AGUSTUS DENGAN SEMANGAT SEMARAKNYA KEMERDEKAAN 17 AGUSTUS 1945



Subuh terbangun dari lelapnya tidur kami. Melaksanakan kewajiban dan berdoa dengan keinginan masing-masing individu. Rencana ingin senam pagi, tak terbalaskan karena mungkin kelelahan. Akhirnya tembus mendekati siang untuk agenda lomba-lomba agustusan sembari juga menunggu anggota dan demisioner yang masih dalam perjalanan. Namun, kembali sekali lagi semangat dari puluhan anggota dan termasuk demisioner untuk berkomunikasi dan saling mengakrabkan.

Siang dengan terik panas matahari menyehatkan membakar semangan anggota dan demisioner dalam mengikuti perlombaan. Mulai dari makan kerupuk, bola kecil berlari, dan tebak kata. Semangat yang menggebu dari anggota dan demisioner tak ayal mengundang perhatian masyarakat setempat khususnya anak-anak kecil. Kekompakan dan kegembiraanpun terlukiskan dari tiap lomba. Bahkan anak-anak kecil dari sekitaran rumahnya kak Taufik turut meramaikan. Hingga pada akhirnya pengumuman pemenang tiba dengan hadiah yang sederhana diraih oleh para pemenang, termasuk anak-anak kecil yang ikut perlombaan tadi. 

Menjelang Zuhur, semuanya beristirahat dan menyantap makan yang sudah disajikan oleh anggota lain. Hingga pada akhirnya ditutup oleh pembina dengan harapan dan pesan “Kekeluargaan dan kekompakan yang sudah ada jangan sampai terputuskan meskipun pandemi jadi penghalang. Tetap jalin komunikasi gunakan media sosial sebaik mungkin.” Kemudian disambung pesan dari Presiden Direktur Komunitas Public Speaking 2020 “Inilah kekeluargaan yang ada di komunitas kita. Sederhana namun berharga. Hati-hati di jalan yang mau pulang dan selamat sampai tujuan masing-masing. Terimakasih.”


“Kekeluargaan, Persaudaraan, Kekompakan di Komunitas Public Speaking Universitas Trunojoyo Madura Memanglah Sederhana, Namun Penuh dengan Makna. Teruslah Semangat dan Belajar Bersama”


Bangkalan, 29 dan 30 Agustus 2020


You may like these posts